Senin, 06 Januari 2014

Selami Dalamnya Lautan Impian



Malam itu aku berada di sebuah persimpangan, persimpangan antara pikiran ku yang bercabang, berbicara dengan teman-teman lama, Hati dan Pikiran.

Seorang teman bertanya "Ada apa gerangan dengan mu wahai penghuni ruang jiwa?"

"Aku tidak tahu, apakah aku salah dalam memperlakukannya?

"Memperlakukan Siapa?"
"Dia,Wanita yang berkacamata itu!!"

"oh,memang apa yang telah kau lakukan kepadanya?

(Diam,menghirup udara perlahan-lahan)" Tidak melakukan apa-apa, Aku hanya berkata,bahwa sanya aku ingin menemani dia dalam perjalan pulang kerumah, dan aku janji itu hanya sampai depan pintu rumahnya saja"

"Kenapa kau melakukan itu?"
"Kenapa?!!. ya hanya karena aku ingin memastikan dia pulang dengan selamat sampai kerumah!!, demi tuhan aku tidak akan menyentuh sehelaipun rambut yang ada di kepalanya."

"Apa? Bukan kah itu sangat berlebihan?"

"Mungkin saja menurut dia!! tapi bukankah itu sebuah bentuk penghormatan dan perhatian ku padanya, agar dia tahu aku memperlakukannya lebih spesial dari pada wanita lain".

"Aku pun jadi bingung sobat,kalau seperti ini, kau terlalu aneh,kau tidak layak seharusnya hidup dizaman sekarang, wanita telah jauh berbeda!!.."

"Jadi apa yang harus aku lakukan?"
"Sungguh akupun masih bingung, bukankah ini aslinya dirimu, aku telah lama kenal dengan mu."

"ya,ini lah aku apa adanya,masih seperti dulu."

"Sobatku,begini saja,tetaplah menjadi dirimu,biarlah mereka mencaci mu,mengatakan kau bodoh,stupid atau apalah, karena aku tau kau tidak seperti itu,aku tau kau siapa kawan ku. Jika memang dia tidak terima,pikirkanlah untuk meninggalkannya,atau kau yang di tinggalkannya,hasilpun sama. Biarkan dia mencari orang lain, yang menurut dia cocok untuk bersama, tidakkah kau ingat bahwa Cinta dan Kaya yang dia inginkan?, itu saja kau telah kalah sobat, buat apa kau hanya berjuang dengan cinta,sedangkan disatu sisi mereka juga butuh harta buat memanjakan dirinya ke salon,shoping dan lain lain untuk belanja terus sampai mmpus!! Apa kau pikir cinta itu saja yang akan buat dia kenyang? Tidak! jangan bodoh kawan ku

(Diam beberapa saat)"Tapi tidakkah kau sadar aku telah punya satu,yaitu cinta yang juga dia inginkan."

"Terus bagaimana dengan Harta itu?"

"Ya itu dia, bukankah Harta itu bisa aku cari,aku akan bekerja keras demi harta itu,dan akan aku tabung semua uang hasil kerja, dan ketika telah banyak dan mencukupi aku akan belikan sebuah rumah yang indah,walau mungkin hanya rumah yang sederhana, tapi tidakkah dia akan menjadi indah kalau kita bisa menatanya, menanami bermacam-macam bunga di halam depan dan belakangnya agar rumah itu wangi dan kupu-kupu akan datang berterbangan dengan warna-warna sayap mereka yang indah, dan Mawar,Melati, dan Kamboja yang harum mewangi seakan-akan dia tidak butuh lagi pewangi ruangan,karena aroma wangi bunga itu telah meresapi tiap-tiap celah,molekul-molekul,dan partikel-partikel terkecil dari setiap sisi rumah itu,aku yakin wanita berkaca mata itu akan suka, dan setelah itu selesai, aku akan bekerja lebih giat lagi, sehingga tabungan ku pun akan banyak kembali,aku akan berikan semua isi tabungan itu sampai sisi terdalamnya kepada dia agar dia bisa membeli barang atau peralatan apa saja yang dia butuhkan  untuk rumah itu." (diam sejenak)

"Dan terus apa lagi?"

"Apa lagi!! ya aku akan bekerja lebih keras dan lebih keras lagi,sekeras-kerasnya dan ketika harta itu semakin banyak,dan semakin banyak lagi, aku akan mengajak dia keliling dunia melihat apapun yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Melihat indahnya salju berjatuhan di bawah menara Eifel di kala malam, menikmati indahnya musim gugur Bunga Sakura di Jepang, bermalam di tepi sungai Nil, Berenang di Marina Bay Sands di Singapura, bahkan jika harta itu masih tersisa aku akan mengajak dia makan malam yang romantis di atas kapal di Venesia,dan siang harinya aku akan ajak dia berwisata melihat agungnya Colosseum di Roma, dan juga tidak lupa aku akan ajak dia ke kampung ku sendiri, daerah yang aku suka. Dinginnya udara di kawasan Embun Pagi dan indahnya Kelok 44 di Danau Manijau (tersenyum dengan penuh bahagia)

"Lalu apakah setelah itu kau akan terus bekerja lagi?"

"ya sudah tentu kawan ku :)"

"Lalu apa pekerjaan mu"?

"Menulis,menjadi seorang penulis"

"hahaha Kau sedang bermimpi teman ku, Bangun!!!. Tidak kah kau ingat akan cerita tentang Thomas Chatterson?, sang pujangga muda dari Kerajaan Inggris Raya abad ke-18 yang bunuh diri di usia 19th karena sadar bahwa Sastra dan Seni tidak akan sanggup menafkahi hidupnya!!!!" Dan bukankah Sastrawan Agung Bjornstjerne Bjornson pernah berkata pada Knut Hamsun "Jangan buang waktu menulis buku!! Andaikan tubuh tinggi kekar,dan punya wajah elok nan rupawan lebih baik jadi pemain drama atau sinetron saja."

(Aku terdiam membisu) "Tapi kau sendiri sudah tau, tubuh aku tidak tinggi,bahkan wanita itu pernah mengusik ku dengan bercanda dengan kata-kata bentet,dan kau juga tau wajah ku juga tidak rupawan, biasa-biasa saja."

"hahaha yayaya,terserah kau lah sahabatku, teruslah berjuang dengan perasaan cinta mu itu, carilah harta yang kau mau, selami dalamnya lautan impian mu"

  • Batam, 05/01/2014. Minggu - 02:58-Dini Hari .

Sabtu, 04 Januari 2014

Everything Happens for a Reason

#Februari-2010.
Alangkah elok rupanya, paras cantik nan rupawan, gadis melayu yang jelita,entah siapa dia gerangan, tidak pernah terpikirkan oleh ku saat itu akan bisa mengenalnya lebih dekat, selama ini aku hanya mengenalnya sekilas saja, aku masih ingat disaat dia pulang sekolah semasa SMA, baju putih abu-abu yang dikenakan dan kerudung yang dia pakai saat itu bisa membuat aku terlena, Paras nya masih terlihat muda,saat itulah pertama kali aku melihat dia saat dia 3SMA dan aku tinggal tidak jauh dari rumahnya, terkadang saat aku beruntung aku bisa melihat dia keluar rumah untuk sebentar saja tanpa kerudung , rambutnya indah begitulah sanubari ku berkata, aku selalu ingat waktu-waktu dia pulang sekolah dan ketika waktu itu tiba dan kalau waktu aku sempat aku akan cepat datang ke warung samping rumah nya sekedar untuk membeli sesuatu yang tidak aku butuhkan,makan ringan yang tidak ada gunanya,karena aku hanya ingin melihat dia,itulah tujuan utama.

Setiap aku sempat aku pasti selalu akan berjalan beberapa kali kedepan rumah dia, aku tak tau apakah waktu itu dia merasa akan kehadiran aku, terkadang aku pernah berpapasan dengan saudara dia,kakak perempunya,gadis melayu yang sama, kecantikan juga ada pada dia Nor namanya. Mereka dua saudara, dan seorang Bapak yang sangat mengerti anak-anaknya itu satu lagi yang sering aku lihat dirumah itu.

Aku tidak pernah akan menyangka kalau suatu saat aku akan mengenal dia lebih dari hari itu.

#September 2012
Telah lama keindahan itu aku pendam dan biarkan tumbuh sendiri menjadi yang dia mau karena aku sudah tidak tinggal didekat rumah dia lagi, namun akhirnya aku tersentak dalam kesadaran,setangkai mawar yang telam lama aku damba,kembali hadir di depan mata, dikala pagi hari disaat hari pertama ospek,dia datang dengan rambut dikepang dua,kaca mata itu,kaca mata,kaca mata yang membungkus keindahan tatap yang telah lama aku lihat dikala dia masih di SMA,aku terdiam mungkin kah ini waktu ku untuk lebih mengenal dia, saat itu aku tidak tau jurusan apa yang dia ikuti di perkuliahan, dan aku terlalu asik dengan pikiran ku cara apa yang akan aku lakukan untuk bisa mengenalnya, jujur tidak pernah aku merasakan rasa cinta yang mendalam seperti ini kepada wanita, aku pernah pacaran, dan rasanya tidak seperti itu, aku masih ingat getarannya, getaran yang tidak pernah sama dengan wanita yang pertama mengisi sisi kosong jiwa ku, aku ingat dikala aku masih 20tahun, itu lah pertama kali aku pacaran, apakah umur itu terlambat untuk mengenal perempuan? aku tidak tau, dimana kebanyakan manusia manusia dikala SMA mereka telah berlomba lomba untuk mencari pendamping, walau terkadang hanya untuk sekedarnya saja, tapi saat itu tidak pernah terlintas di otak ku untuk mengikuti jejak mereka, aku sedikit tertawa dengan hal konyol yang aku lakukan pada kakak kelas semasa SMA, saat itu aku masih kelas satu dan dikala waktu pulang telah tiba,aku selalu pulang sendiri,jalan kaki ke halte dan naik angkot kerumah,mungkin saat itu masih baru dan aku orang yang tidak pandai bergaul,aku terlalu rumit,aku lebih suka berbicara dengan pikiran ku sendiri dari pada dengan orang lain, disaat aku berjalan keluar gerbang sekolah tiba tiba datang seorang kakak kelas, aku tidak pernah tau namanya,saat masih ospek aku dengar dari teman satu gugusan bahwa sanya dia ada rasa suka pada ku,tiba tiba dia mendekati ku,dan mengajak jalan berdua namun menggunakan sepeda motornya, saat itu aku panik,jujur aku tidak pandai membawa sepeda motor saat itu,aku pernah coba dengan motor teman dan ujung-ujungnya aku dan kedaraan itu terbang melayang dengan kejam kedalam selokan, aku ragu ingin berkata jujur, aku diam untuk sejenak yang aku ingat saat itu hanya kabur dari depan muka dia, tapi tidak mungkin karena akan membuat dia merasa sakit hati, hanya satu yang aku ingat ,aku pura pura ke toilet,dan menunda nunda waktu selama mungkin disana membiarkan dia bosan dan pergi begitu saja.ya akhirnya aku lakukan itu dan berhasil,walaupun di kemudian hari akhirnya dia tau bahwa aku saat itu sebenarnya tidak bisa bawa sepeda motor (Konyol).

Kembali tentang pikiran ku kepada gadis Melayu rambut kepang dua yang lewat di depan mata, apa cara yang bagus agar aku bisa mendekatinya, aku fokus pada pikiran ku,tapi tidak ada yang membantu, aku terus diam sampai aku tersentak dan sadar, disaat senior memerintahkan untuk berkupul dalam kelompok,aku lihat dia berada dikelompok yang bersebelahan dengan ku, dan aku sadar aku dan dia satu jurusan, jujur aku sudah tidak fokus lagi dengan ospek saat itu yang ada hanya bagaimana cara agar aku bisa mengenal dia. Dan itu terus berlanjut sampai semuanya usai.

Hari ospek terakhir,aku lupa kalau tidak salah itu hari minggu,tanggal 13 September 2012. hari itu tetap sama dengan biasanya,aku selalu mencuri padang pada dia, terkadang aku melamun menatap dia dengan tajam apakah gerangan yang membuat aku terlalu mendambakannya, tidak aku hiraukan hiruk-pikuk,tawa-canda,dan ocehan orang lain, hingga aku sadar aku punya cara,ak dekati teman satu kelompoknya, seorang laki-laki bernama Untung dan mencari tahu siapa gerangan nama Gadis itu,suatu tanda tanya besar yang telah lama muncul dalam otak ku disaat aku pernah tinggal tidak jauh dari rumahnya. Aku sukses dengan kemenangan di hati yang tiada tara,aku sukses mendapati,mengetahui nama nya, dan timbul keberanian lain dalam diri walau melalui mediasi, aku ingat aku berkata pada teman satu kelompok dia yang lain Rahmad Efendi namanya,aku bilang "Tolong kirim salam ku pada gadis Melayu yang berkaca mata itu,Gadis Melayu yang cantik jelita menurut pandangan mata ku" itulah cinta terkadang membuat kita buta, ada orang bilang dia biasa saja,namun berbeda dengan pandangan ku.

Malam telah menjelang dan hari ospek yang menjijikan itupun akan mulai usai, sekilas pendapat, sejujurnya aku sangat membenci Ospek ntah apakah gunanya, hanya buang-buang waktu dan tenaga untuk membuat kita kenal dengan dunia senioritas yang tak ada gunanya,bukankah itu hanya Ego semata,buat apa ada senior-junior,sungguh orang orang yang gila HORMAT!! yang banyak berkelirang di Dunia ini, Dunia yang membuat orang orang mengutamakan Harta dan Tahta sampai akhirnya mendekam di penjara karena itu.

Malam semakin menjelang dan tugas akhir semua hanya minta tanda tanga para senior di baju ospek yang kami pakai, aku tidak niat,tapi pikiran aku menang,bukankan ini saat nya aku untuk mendekati dia,aku duduk di dekat tangga untuk sejenak melihat-lihat dimana gerangan gadis Melayu itu berada. Aku melihatnya dia asik bersama teman-teman minta tanda tangan, aku berdiri,perlahan-lahan aku berjalan mendekat,aku bilang "aku boleh minta tangan mu, sebagai kenang-kenangan,dan juga kalau bisa buat nomor HP jga?" dia hanya diam, terdengar sepintas teman dia menyoraki "Cieee" aku tidak tau siapa, mungkin dia malu dia karena itu, jadi hanya membuat tanda tangan dengan cepat di baju yang aku pegang dan membuat angka Nol.Nol di baju, itulah nomor Handphone nya. Aku berdiri diam,lesu,aku kembali ke tangga duduk menyendiri. mungkin ini bukan waktu ku,atau mingkin dilain waktu aku bisa mencoba lagi, aku coba untuk menghibur diri ku sendiri. Sampai sekarang baju itu masih aku simpan rapi dengan tanda tangan dan nomor Hp mu (NOL,NOL)...

Hari pertama masuk kuliah, aku masih ingat aku mencari dia, tapi aku tidak melihatnya, ruangan kami berlainan, kebiasan awal di hari pertama kuliah,memilih ketua dan membuat nomor Hp di daftar penghuni kelas, itu lah kesempatan ku, aku bisa memanfaatkan lagi teman satu kelas dia, Utung, di hari ke-3 masuk kuliah aku telah tahu dia berada di Kelas B, dan sepulang waktu kuliah aku mencari untung dan minta tolong, cari tahu nomor HP dia di daftar penghuni kelas B, itulah saat pertama kali aku bisa mendengar suara dia dengan jelas, aku telfon dia saat aku telah mendapatkan nomor HP itu. mungkin sekilas ini terlihat pengecut,aku tahu itu,tapi apa daya.

Singakat cerita Dia, Gadis Melayu yang menyimpan sejuta rahasia. rahasia yang akan membuat aku gundah gulana, resah menerkam di sesak di dada. perih yang akan dia bawa,senyum bahagia terkadang yang ada walau hanya untuk sementara.

#Everything Happens for a Reason