Minggu, 29 Desember 2013

Melancholia



Matahari berada tepat diatas kepala para penduduk kota Batam, yaitu di singgasana puncaknya yang memancarkan panas yang maha dahsyat, dan komplek perkotaan yang bernama Nagoya itu pun mulai ramai oleh orang yang berlalu lalang, ada sebagian dari meraka yang berjalan kaki menikmati hangatnya matahari kota tersebut. Di lihat dari wajah dan cara berpakaian mereka dan juga logat mereka bisa di tebak mereka bukan lah WNI mungkin mereka segerombolan pelancong dari Singapura atau mungkin para keluarga pengusaha-pengusaha asal Cina yang memiliki perusahaan di Kota ini. Diatara mereka yang berjalan ada beberapa yang saling sapa dan juga saling tersenyum ramah seperti telah kenal atau mungkin karena ingin menunjukan adat seorang manusia Timur yang sangat mengutamakan sopan santun dan keramah tamahan, terlalu sulit mencari orang yang masih seperti itu di zaman sekarang.
Dan Aku pun mulai berbaur kedalam keramaian orang yang berlalu lalang tersebut, aku melangkah menuju sebuah episentrum(pusat) mall yang bernama Nagoya Hill yang menurut cerita tempat itu dulu merupakan sebuah bukit yang diruntuhkan dan di tata menjadi sebuah pusat perbelanjaan yang terbesar di kota ini. Aku pun menekan ke dua siku ku dekat pada sisi ku ketika mulai berjalan kedalam keramaian orang yang membuat aku seolah olah kecil, terlihat kecil, dan akupun diam diam menyalip diantara orang orang banyak karena aku tidak ingin terlihat oleh beberapa orang kenalan ku yang mungkin orang orang satu kampus atau kenalan lama yang pernah satu tempat kerja di Matahari Departement Store di 1st dan 2nd floor mall, karena aku tidak ingin waktu waktu ku dimana aku merasa kesepian ditengah keramaian lalu lalang orang orang itu hilang begitu saja sehingga perasaan duka lara yang indah ini hilang begitu saja.
Aku berjalan menikmati suasana sejuknya udara mall itu sendirian, kadang kadang aku berjalan sambil termenung dimana seakan akan jiwa dan raga aku berada di dua tempat yang berbeda, pikiran yang melayang kemana mana, dan kaki yang melangkah tanpa jelas dia mau kemana. Ketika aku sadar aku masih di tengah keramaian, aku memperhatikan orang orang yang berpapasan dengan aku di tempat itu, betapa ringan dan riangnya mereka berjalan menggerakan seluruh anggota badan tanpa lelah, serta mengayunkan diri melalui hidup yang seolah olah tanpa ada satupun beban hidup yang mereka terima, mengayunkan diri dimana mereka seolah olah sedang melantai di sebuah Ballroom yang besar yang di penuhi oleh music dansa 70an dan disco disco darurat ala *The Upstair, tak ada duka yang terpijar dari mata mereka, barangkali tak ada pikiran muram ataupun nyeri yang tersembunyi di dalam hati mereka yang begitu riang. Dan aku berjalan disisi orang orang tersebut, ku perhatikan lagi diantara mereka ada sepasang kekasih yang masih muda dan baru mekar berjalan bergandengan tangan, sebuah keromantisan bodoh yang pernah jua aku lakukan dan membuat aku berpikir  “aku juga pernah seperti itu bahkan lebih dan itu tidak bertahan lama”aku iri dalam hati”dan menyumpah serapah semoga hubungan mereka tidak selalu indah,karena aku juga ingin mereka merasakan bagaimana rasa nya putus asa karena itu, alangkah JAHAT nya aku, "Tidak! Tidak! Aku tidak seperti itu “aku tersadar” Tuhan ampuni kesalahan aku yang ingin kebahagian mereka hilang. Tapi sumpah serapah dan caci maki,iri dalam hati ini pun masih ada ketika melihat kemesraan anak anak keparat itu!!! Sampai akhirnya mereka hilang dari padangan mata.
Semua orang yang aku lihat di mall ini sangat bahagia. Laki laki berjalan sendirian di arah selatan keluar dari toilet dengan wajah bahagia mungkin mau bertemu kekasih pujaan hatinya atau mungkin dia habis melakukan hal hal aneh dan keji di toilet tersebut,atau mungkin karena hal hal lain dengan sejuta konspirasi di otak ku!!, sepasang kekasih berwajah oriantal mereka bahagia berjalan seakan akan ingin melihatkan kepada semua orang “Hey She is my GF and we'll be a happy familly”. Seorang wanita muda cantik dengan rambut poni sebahu memakai celana jeans dan kaos oblong Hitam tertulis "Here Comes The Sun" yang mengingatkan ku dengan lagunya The Beatles band idola ku berjalan sendiri dan tersenyum bahagia sambil meletakan telfon genggam di telingannya, dan begitu juga dengan Pria Wanita yang berpakaian kantor berjalan dengan wajah bahagia. Sedangkan aku? Aku telah lupa seperti apa wajah kebahagian itu!! Aku mendekap pikiran dan menyadari suatu ketidak adilan tanpa tara telah terjadi atas diri ini, diri ku!! Mengapa bulan bulan yang lalu, tahun tahun ini begitu kejam terhadap ku? Aku tidak lagi sanggup mengingat sifat ku yang periang saat masih kecil, saat aku di sekolah dasar, dan juga saat beranjak remaja di SMP dan SMA yang mana aku selalu diliputi kebahagian. Sampai akhirnya aku harus dewasa, sampai dimana aku mulai memiliki perasaan tertarik terhadap lawan jenis dan semua derita itu muncul,aku diserbu musibah segala macam musibah dari segala arah.
Aku tak dapat lagi duduk dibangku taman alun alun kota dengan ceria seperti dulu, dan aku tidak dapat lagi merasakan rasa kopi yang nikmat di pagi hari dikala aku sarapan pagi di Morning Bakery, karena yang aku rasakan hanya pahit!!!
Aku bahkan mulai dijangkiti rasa malas dan takut untuk memijakkan kaki di tempat yang dulu yang sangat membuat aku nyaman tanpa diserang kejadian kejadian yang sial dan aneh yang menerobos pikiran ku, bahkan aku sekarang mulai memiliki sesuatu penyakit dimana aku sangat sering memikirkan hal hal kecil yang tak ada artinya, tak ada gunanya, taik anjing,bangsat SAMPAH!!! Ntah apalah namanya. Hal hal kecil yang tak berarti, yang menerobos pikiranku, dan menghancurkan tenaga ku di segala pihak.
Tiba – tiba aku tersadar dalam lamunanku dan pandangan mata ku pun perlahan lahan berubah menjadi aneh, aku seperti melihat seekor anjing dengan lidah terjuntai juntai berjalan dengan leher diikat dirantai oleh seorang wanita sexy di belakangnya, dia berjalan dengan gagahnya melihat lihat pakaian dan semuanya yang mana tidak akan pernah ada yang cocok dengan dia sampai dia mati. Dalam hati aku berteriak “ahhkkk ada apa dengan jiwa aku ini, apakah aku mulai dijangkiti penyakit penyakit aneh yang mana aku selalu tidak merasa bahagia,murung dan selalu memikirkan hal hal yang tidak begitu penting” bahkan sepasang kekasih yang tidak tau apa apa dan baru mekar itu pun dapat membuat pikiran ku kocar kacir dan menyibukan aku berjam jam. Apa gerangan masalah ku? Apakah tangan tuhan siap memukulku?  Apakah Tuhan murka pada ku, yang mana aku percaya pada Agamanya tapi aku tidak pernah mengikuti ajaran itu. Bahkan tata cara ber-wudhu yang benar saja aku terkadang mulai lupa, terkadang aku mendahulukan membasuh telinga ku dari pada rambut ku, begitu kafirkah aku pada Tuhan sang maha pencipta? Dimana aku bisa menemukan jawabannya?.  Apakah harus dengan cara seperti ini? Kalau iya Aku tidak terima, karena masih banyak yang lebih durhaka dari pada aku. Pikiran ku pun mulai berkecamuk. Kenapa harus tangan mu Tuhan yang memukulku? Kenapa tidak seorang laki laki berbadan besar atau tukang parkir saja? aku hening untuk sejenak.."Tidak! Aku tidak sudi di tampar oleh seorang tukang parkir,"ota ku berontak, "tidak bisa ganti saja," oh ya atau kenapa tidak bidadari surga mu, atau seorang Dewi dari langit, atau wanita yang bernama Julia yang aku suka itu saja yang menampar ku, aku tidak masalah jika di tampar oleh tangan lembutnya!!.
                Ahhhkkk, goblok, manusia bodoh otak aku mulai mendidih seperti sedang terjadi debat yang maha dahsyat di dalam nya, “bukankah wanita itu telah menapar kau selama ini dengan cara cara dia memperlakukan mu?” Sebagian dari sisi otak ku sebelah kanan diam memikirkan jawabannya “apakah selama ini dia telah menampar ku secara tidak langsung? Bukan, tidak dia tidak seperti itu! dia hanya mengajari cara yang benar dalam mencintai seseorang, mungkin itulah cara yang ia miliki untuk mengajari mu!” dan pikiran ini pun kembali bentrok seperti perdebatan anggota anggota dewan yang ujung ujung nya berakhir ricuh dan baku hantam, seakan akan membawa aku untuk menjadi seorang pria yang gila dan aneh.
                Sepanjang waktu pikiran ku masih berkecamuk, semua pertanyaan dan permasalahan muncul kepermukaan, ketika aku semakin memikirkanya aku semakin tidak mengerti dan timbul pertanyaan di otak ku, “mengapa justru aku yang harus menjadi kelinci percobaan bagi kemurkaan Tuhan? Bukankah aneh, bukankah banyak yang lebih kafir dari pada aku di dunia ini, bahkan mendustai agamaNYA! Kenapa harus menangkap aku? Kenapa tidak pedagang pedagang butik itu saja atau atasan atasan saya saat bekerja di Matahari, atau security,tukang parkir,polisi yang suka menilang,pencopet,maling,pemerkosa,pelacur dan semuanya bangsat,keji,kejam, dan tidak berperasaan!!!
                Aku berjalan sambil memperdebatkan sendiri mengenai masalah itu dengan diri ku. Sampai akhirnya aku medapati sebuah kursi kosong tepat di depan pintu masuk Nagoya Hill yang di depan sebuah bundaran yang ada air macurnya, tempat yang menghadap arah ke rumah seorang wanita yang pernah ada dipelukan ku, aku duduk berapa lama didepannya dan merasa lelah dan kantuk menyerang namun tiba tiba aku merasa terusik oleh kedatangan seorang wanita seumuranku, seorang wanita yang membuat aku berpikir, yang aku merasa baru berapa jam kebelakang aku pernah melihatnya @#!!@#???.
                Ya aku baru ingat dia wanita dengan rambut poni sebahu dengan celana jeans dan kaos oblong Hitam tertulis "Here Comes The Sun" dan HP di telinga, loh kenapa dia disini bukankah tadi dia aku lihat telah keluar dari area ini menuju parkir kendraan, kenapa dia disini?? Aku sangat sensitif aku harap dia hanya sebentar dan pergi dengan cepat sebelum aku mengusirnya, sifat seperti Serigala di alam bebas menghampiri ku, bukankah para hewan hewan tersebut tidak suka ada yang tidak dia kenal dekat di daerah kekusaannya, iya tapi itukan hewan dan aku manusia, sangat berbeda, lagipun ini tepat umum bukan milik ku. Ahhkkk Persetan dengan semua ini, tiba tiba naluri lelaki aku muncul ketika angin bertiup kencang dan menggerai rambut ia yang pendek sebuah senyum kecil yang manis mengembang dari bibir merah tipisnya dan senyum itu tertuju kepada ku. Ada apa ini,aku tidak sanggup memahaminya, pikiran akan dia akan mengacaukan pikiran ku kedepannya datang lagi, aku melawan aku ingin dia cepat cepat pergi dari hadapan ku,"enyah dari pandangan ku biadab!" dalam hati aku menyumpah, bukankah sudah cukup aku menderita oleh para makluk cantik seperti Candrawasih ini selama ini, tidak lagi, aku tidak akan bisa dijadikan sesuatu yang gampang mereka tinggalkan seperti sampah bekas pembalut mereka yang dibuang begitu saja. Ahkkkk tapi aku tidak bisa melawanya, tapi aku harus bisa, tiba tiba aku teringat akan Julia, tatapan yang terpancar dari balik kaca mata nya, senyum dia indah yang menggoda, kelembutan dan kelentikan jari jemarinya membuat aku tidak sanggup untuk menyakiti dia. Apakah ini salah? Aku harus menjadi pria payah karena wanita, burung candrawasih dengan warna warna yang indah di tatap, yang selalu ku damba. Aku pernah berjanji aku tidak akan berpacaran dengan wanita lain sampai tamat kuliah kecuali dengan dia, aku sangat ingin menepatinya, alangkah bejat dan bangsatnya aku sebagai pria jika tidak bisa dipegang kata kata, aku akan menjadi hina terhina diamata dia dan dimata sang pencipta jika aku ingkar, sudah cukup aku berbohong selama ini dengan janji janji yang tidak pernah aku tepati, aku harus bisa meyakinkan diri aku sendiri, harga diri ku dipertarukahkan.
                Tiba tiba aku tersadar dalam lamunan karena wanita kaos hitam di sebelah ku, “hey goblok,kau terlihat bodoh melamun seperti itu.” Kata kata itu merasuki otak ku, masuk melalui telinga kiri, menuju otak untuk dicerna. "Hahh Anjing, “caci maki ku dalam hati” siapa wanita ini yang dengan mudah berbicara seperti ini pada ku”, otak kanan aku muncul seperti seorang kia menasehati ku dengan hal hal baik “ sabar,sabar, dia adalah wanita, yang harus kau hadapi dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang”. Tapi bukankah dia bukan siapa siapa ku? Kenapa aku harus mengasihaninya!! Bangsat!!”aku mengumpat dalam hati.
Aku pun berkata “maaf aku tidak mengenal mu,tolong berpicara yang sopan!!” wanita itu menjulurkan tangan nya “aku Reza  ? nama kamu siapa?”terlihat jelas wajah putih pucat indah,bibir tipis yang merah itu bergerak di deoan ku dan keanggunan disaat dia berbicara sopan, semua wanita akan terlihat cantik kalau mereka menujukan sisi kelembutan dan sisi asli dari wanita itu sendiri. Aku, aku Fredo ,  itu yang keluar dari mulut ku, aku sengaja berbohong tentang nama ku, aku tidak ingin setelah ini dia akan bertanya tanya pada orang lain tentang ku, mana tau dia mau melakukan itu,mencari cari aku kembali, dan akhirnya manjadi masalah dalam kehidupan ku. Aku tidak ingin!
                Tiba tiba dia mengeluarkan sekotak rokok dan menanyakan korek api kepada ku,”tidak ada,aku tidak merokok!. Dia tertawa dan mencaci tidak merokok apa tidak sanggup membelinya? Aku diluar batas “Bangsat apa urusan mu dengan ini,aku pernah merokok,tapi sekarang tidak lagi,aku ingin berhenti, aku bisa membeli mu kalau mau
Pelacur,jangankan membeli sebungkus rokok”. Aku merah kepalaku ku penuh dengan amarah, aku melihat dia diam, dia tertunduk, dan wajah nya takut dan malu, sekali lagi aku terlena, aku menyesal dia terlalu cantik untuk disakiti, tapi kenapa dia tidak sopan kepada ku? Apa yang salah dengan penampilan ku, bukankah aku berpakaian rapi seperti orang yang berpendidikan, dengan kemeja putih merek TOPMen yang di pakai Alex Turner vocalis Arctic Monkeys seorang musician idola ku dan kemeja itu memiliki motif tumbuhan paku yang indah dan terlihat unik. Dengan celana jeans biru langit merek Wrangler yang potongannya nya aku permak lagi agar terlihat fit dengan tubuh ku yang tidak gemuk dan tidak kurus. Apa yang salah dengan ku? Apakah wajah ini wajah yang mewakili kebodohan orang orang yang telah mati sebelumnya?, tidak, wajah ku tidak terlihat bodoh, bahkan aku berpikir wajah aku terlihat unik dan cukup bisa untuk memikat wanita wanita yang aku suka. Aku pernah berkhayal akan seperti apa keturunan ku, anak ku jika aku mejadi Suaminya Laura Basuki, alangkah cantik nya anak wanita ku jika suatu saat aku dapat menjadi imamnya Pevita Pearce, seperti apa mereka kalau Kimberly Rider yang disisi ku saat bangun pagi, atau alangkah tampan dan cantiknya jika wanita yang bernama Julia itu menjadi pendapingku. Ahahah goblok khayalanmu aneh!!! Tapi satu hal aku berani menyandingkan Julia dengan artis artis diatas karena itu layak! (Silahkan caci maki aku ketika anda membaca ini) Peduli Setan!!
                Aku kembali ke jiwa yang sadar, aku berdiri menatap wanita yang aku marah marahi itu dan melihat sisi wanitanya yang muncul disaat air mata ketakutan dan malu itu keluar dari mata nya yang jelita, dengan cepat aku minta maaf, karena aku tidak ingin menjadi seorang yang hidup di dunia membawa kesedihan untuk orang lain,aku ingin berbagi kebahagian dan biarkan kesedihan untuk aku simpan ku bawa mati, biar kan itu hanya untuk ku. Tidak untuk dibagi pada orang lain.
Reza mulai berkata, Maaf atas ketidak sopanan ku,” ya aku tau,, aku kembali duduk disebelah dia.
dia mulai bercerita, dari beberapa jam yang lalu dia memperhatikan ku, “aku melihat kau sedang dalam masalah,aku bisa membaca raut wajah mu”. Aku hanya diam. “ada apa gerangan?”. Aku diam sejenak, dalam hati aku berkata “bukan urusan mu”, tapi aku mencoba untuk bersahabat, “aku tidak juga mengeti, aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati, dalam jiwa ku, sesuatu yang telah berlalu,telah lama pergi,tapi tetap membekas di dalam hati ku, raga dan tubuhku sehat, tapi perasaan aku kacau balau, seperti ada sesuatu yang mengganjal hati ku, menghambat nya memompakan darah kesekujur tubuh, sesuatu yang membuat aku dilanda gundah gulana.” Aku berhenti bicara dan menoleh kearah sang wanita. “terlalu rumit,kata kata mu membuat aku bingung, aku hanya serjana lulusan Psikologi dari sebuah kampus Swasta di Jakarta” dia tidak mengatakan nama Kampusnya,mungkin dia berharap aku akan menanyakannya, tapi aku tidak akan bertanya, aku tidak peduli dari mana dia,aku hanya peduli dengan masalah ku saat ini, sifat apathic ku muncul dengan sendirinya. “bisakah kamu terangkan lagi”? dia berharap aku mau menerangkan lebih sederhana. “hanya itu yang bisa ku katakan,aku diatara perasaan yang berkecamuk aku tidak tau kenapa tubuh aku sehat tapi hati dan pikiran terasa sakit”. Dia diam, sungguh rumit, “ada apa dengan mu?” aku diam dan memikirkan kata katanya dan berkata dalam hati. “ada apa dengan ku?” tidak ada apa apa,aku tidak memiliki apapun lagi, semua telah pergi. Aku tersadar dari lamunan dan berdiri “Ada apa dengan ku? Bukan kah itu yang seharus nya kau yang harus menjawabnya,bukankah kau seorang Psikolog? Ahaha Goblok” semua nya terbalik, dia yang menjadi lemah lembut dan aku yang mendadak kasar. “Hypoctrit” ya dunia ini penuh dengan para makluk munafik yang sangat serakah yang berpura pura menjadi orang sempurna padahal dari sekolah telah di terangkan tidak ada yang sempurna di dunia ini,kita harus bisa saling melengkapi,pintar-bodoh,goblok-cerdik,cantik-ganteng,pendek-tinggi,putih-hitam,anak alay-anak kota-anak anak sok kota” semua nya sama sama manusia kenapa harus dibeda bedakan? Kenapa harus saling mengejek dan mencaci maki,kan telah diterangkan “NOTHING PERFECT”, apakah kebanyakan orang orang memiliki system otak jangka pendek dan pajang yang lemah ,dimana mereka gampang melupakan sesuatu kebenaran yang pernah mereka pelajari di bangku sekolah.
                Tiba tiba wanita yang dari tadi di depan ku berteriak “WOY GILA”, aku hanya diam dan berkata “Lebih baik menjadi GILA tapi WARAS dari pada orang WARAS yang GILA” dan pergi berlalu sekilas aku melihat wajah cantik dari balik kekesalannya. Namun aku tidak peduli Julia terlihat lebih cantik di otak ku dari pada dia. aku pun pergi,berlalu tanpa nuansa asmara dan cinta #PS : Buat Reza serjana Psikologi yang tidak tau entah dimana, terima kasih atas hal hal aneh yang tercipta saat itu. Aku harap kau tidak mencari cari aku sampai sekarang :D karena di Batam tidak ada Rumah Sakit Jiwa buat orang gila(buat yang baca silahkan mengejek “Peduli Setan”).
Aku pun melangkah meninggalkan Reza dan berjalan melewati bundaran Air mancur Nagoya Hill aku ikuti kemana kaki ini mau melangkah aku biar kan saja kendaraan aku tinggal di parkiran Nagoya Hill, aku ingin sekali berjalan menuju arah rumah Julia, tapi aku merasa gengsi, dia mungkin tidak menginginkan kedatang ku, tapi kan aku nanti punya alasan aku baru saja mengunjungi rumah saudara yang merupakan tetangganya, tapi bukan kah itu tidak bagus,aku akan berbohong lagi. Bukankah tujuan utama aku kerumahnya. Aku kembali bingung, dan akhirnya aku mengurungkan diri dimana cuman berapa langkah lagi aku telah berada di depan rumah dia, akhirnya aku kembali dengan putus asa ,dengan pikiran pikiran bodoh yang berkecamuk,dan kata kata kotor sumpah serapah,caci maki, kembali mengelapi sisi terang ku. Ahhkk kampret Kenapa bisa aku masih peduli dengan dia yang tidak pernah peduli lagi dengan ku? Aku, apakah aku segoblok ini?.. Bangsat aku ingin lari dari ini, aku harus lupakan kan semua ingatan tentang dia, bukankah Otak ku yang menyebabkan semua masalah ini?.. aku terdiam sejenak di tengan jalan, dan suara klakson mobil membuat aku terkejut. Aku sadar aku minta maaf, aku duduk di tepi sebuah ruko, aku memutar sebuah lagu dari Hp ku, lagu dari band Efek Rumah Kaca – Melankolia. Sayup sayup aku mendengar untain kata “Sesungguh di sisa malam ku, Kusendirian rendah gairah, puisi yang romantis,menetes dari bibir, Murung itu sungguh indah, melambatkan butir darah, nikmati lah saja kegundahan ini,segala denyutnya yang merobek sepi,kelesuan ini jangan lekas pergi,aku menyelami sampai lelah hati,”
Aku kembali terbuai kegundahan,pikiran aku mulai kacau, aku kembali berpikir bukan kah otak aku yang membuat aku selalu berpikiran benyak tentang dia. Aku tidak tau bagaimana harus bertindak bagaimana aku harus membawa diri ku ini. Wanita cantik ini sungguh telah mengacaukan pikiran ku. Aku terpesona jika aku ingat kenangan saat bersama dia,aku hampir binasa saking bahagianya, aku berharap dia ingin kembali berjalan bersama ku itu trus yang ada di otak goblok ku. Ahkkk otak ini semua penyebabnya, aku harus menyingkirnyanya, aku coba sedikit untuk tenang,perlahan sedikit sedikit aku memukul mukulkan kepala ini ketembok, namun pikiran itu tidak juga hilang, otak ku berontak dan melawan raga ku “bukan aku penyebab semua ini!!!” dia berontak dan mengumpat dengan kata kata kasar, manusia Bodoh, dungu, kenapa aku yang kau salahkan bukankah selama ini aku telah memperingati mu, jangan terlalu main hati, jangan terlalu serius, belum tentu dia serius juga, dasar manusia tak berguna. Tiba tiba sayup sayup aku mendengar Seorang Ibuk berteriak kencang, “Dede hati hati ,awas ada mobil” namun kata kata itu telat, mobil lebih dulu menabrak anaknya, aku hanya diam dan diam, aku tidak mau bertindak, aku teringat teriakan ibuk itu “HATI HATI”. Aku diam untuk sesaat, “Ya HATI, dialah sumber dari semua masalah ini, hatilah penyebabnya, dia lah selama ini yang membuat aku menderita, aku hidup diatara Pikiran dan Hati yang tidak Singkron yang saling bertolak belakang”. Aku berdiri dan berjalan menuju arah minimarket CK yang berada di depan The Hill Hotel, aku tidak peduli dengan apa yang terjadi pada ibuk dan anak itu, aku seorang makluk yang paling egois dan apatis aku terlalu sibuk dengan urusan ku. #PS-Aku harap anak itu tidak kenapa-napa,maaf tidak ada niat untuk ikut berada di kerumunan orang yang melihat tabrakan tersebut.
Selama dalam perjalanan menuju minimarket itu, otak ku selalu berpikir bagaimana cara mengajari hati ini cara mencintai yang benar, dan perdebatan dalam otak kembali terjadi,lama mereka berdebat dan akhirnya otak kiri ku mengeluarkan solusi yang maha gila,”kenapa tak kau buang saja hati mu, kau pergi kerumah makan Padang tempat yang dulu sering kau jumpai, pinjam pisau dapurnya dan congkel hati mu,buang dia keselokan,jangan pedulikan, dia tidak layak bersama mu, tampa hati kau masih memiliki kami,otak otak yang akan membawa kau pada dunia yang penuh peradapan dimana logika lah yang berkuasa,logika lah yang menjadi Tuhan mu, logika lah yang harus kau ikuti, pernah kah kau mendengar cerita tentang Tom Cruise tokoh utama di Film Mission Impossible?, “ ya aku tau dia” bukan kah dia penganut faham Logika, agama para ilmuan, Saint Religious, ntah apalah nama nya, dia yang menjadi pendeta nya. Apakah kau tidak tertarik mengikuti jejak dia?... aku diam beberapa saat. “ahkk goblok kalian, tidak ada yang memberi selosi terbaik, kalau hati ini aku buang, aku tidak memilikinya lagi. “ya biarkan saja dia menderita” otak ku menyela dengan tidak sopan. Diam kau anjing kampung!!”, spontanitas aku memarahinya. “kalau dia aku campakan keselokan,aku tidak akan memiliki hati lagi,aku tidak akan berperasaan lagi, aku tidak akan bisa lagi merasakan bahagia yang sangat aku dambakan. Aku tidak bisa lagi merasakan sesuatu keindahan, dan aku akan menyakiti semua orang yang aku kenal dan tidak aku kenal, karena aku tidak memikili hati lagi’. Perlahan semuanya hening, dan sayup sayup aku merasakan suara tangisan terisak isak dari sang Hati, dia berterima kasih untuk tidak jadi di buang atau di campakan ke gorong gorong, alangkah busuknya dia dan bau, dekil jika dia sampai di buang disana,semua orang akan menjauhinya dan tidak ada yang mau mengambilnya.
Akhirnya aku pun sampai di depan minimarket CK, aku kedalam aku kehausan dan lapar, aku membeli sebotol Air putih dan sebuah Roti, “Rp.10.000,.00” kata kasir, akupun membayar dan duduk di kursi depan pintu masuk toko yang disediakan, pikiran aku mulai tenang, karena sebagian kebutuhan ku terpenuhi rasa dahaga dan lapar ku lepas,aku menikmati udara yang cerah untuk beberapa saat, udara jam 03:00 siang yang indah, tiba tiba kasir toko itu keluar dan menghampiri ku, tubuhnya kurus,rambut ikal pendek berdiri, kulit yang kuning langsat,dan dengan nafsunya menghisap rokok yang baru ia nyalakan. Beberapa detik kemudian gumpalan asap asap keparat itupun keluar dari mulutnya bersama kuman kuman dan bakteri bakteri di mulutnya, giginya yang kuning karena bekas nikotin tersenyum menjijikan kearah ku, “Bangsat,aku pengen muntah melihat keparat ini” tapi aku tidak ingin menyakiti hati pria malang ini, aku pun tersenyum baik dengan gigi ku yang juga rada kuning bekas nikotin tempoe doeloe yang pernah aku hisap. Mungkin dia juga akan berpikiran sama terhadap aku, bahkan mungkin dia lebih kejam sumpah serapahnya dari pada aku di lihat dari sisi wajahnya yang bejat dan sedikit mesum, itu aku ketahui ketika dia bersiul siul bejat ketika ada seorang wanita lewat di depan toko dengan pakai yang super sexy, dengan pantat yang montok, dan dada yang besar ntah berapa ukurannya aku tidak peduli,aku hanya menatapnya, aku tidak munafik pria semua seperti itu, tapi terkadang ada beberapa dari mereka yang bisa menahannya,pikiran kotor itupun hilang berlalu bersama wanita itu ketika dia hilang di jemput sebuah mobil mewah di tepi jalan di depan ATM.
Pikiran aku pun mulai tenang, tiba tiba si-keparat di sebelah aku langsung curhat tanpa sopan kepadaku, “wanita ini maunya apa aku perhatian dia bilang lebay,alay, aku cuekin dibilang aku gk cinta,gk perhatian?”. Aku diam menatap manusia desebelah aku ini, aku capek,dari seharian otak  ku bertengkar dengan perasaan tentang masalah Sialan ini, dan tiba tiba manusia sial ini datang dan membagi rasa duka yang aku tidak mau menerimanya.. aku berdiri ,dan tegak menatap nya “kau menanyakan masalah pacaran sama orang yang tidak memiliki pasangan, hah goblok,”aku melihat teropet kecil bekas di injak injak orang lewat, aku mengambilnya “ni aku beri kau terompet bekas agar kau bisa menjadi malaikat Mikail dadakan yang beramai – ramai meniup terompet di malam tahun baru untuk menandakan akhir tahun telah tiba”. Aku pun pergi berjalan meninggalkan dia dengan kemenangan dimana aku merasa bahagia telah membuat dia tambah menderita. “alangkah jahat nya diriku dilain sisi tapi ini hanya untuk sementara,karna aku telah berjanji untuk menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang lain. #PS-:penjaga toko maaf akan ketidak sopanan itu.
Aku teringat lagi akan Julia,aku harus menjumpai dia, dan mengungkapkan semua isi hati ku ini, aku tidak ingin terus seperti ini aku harus bisa membuat dia yakin akan aku yang tidak ingin sedikit pun ada niat untuk mengecewakan dia, jika selama ini secara tidak sadar aku telah menyebabkan itu, aku rela dengan senang hati menerima caci makinya jika memang kiranya selama ini dia memang tidak mencintai ku, dan sengaja melakukan semua ini, aku terus melamun sepanjang perjalanan, aku tidak tau aku telah berada di tengah jalan,sekali lagi klakson sebuah mobil membuat aku terkejut dan terperanjat, dan kata kata kotor,sumpah serapah,caci maki keluar dari mulut ku, sang pengendara mobil tidak terima,dia membuka pintu mobilnya perlahan lahan, dan keluarlah seorang pria tegap dengan pakaian Polisi, mukanya merah penuh emosi, kepalan tanganya siap untuk memukulku,tidak dia akan menamparku, pria berbadan besar,berotot kekar itu pun datang, tangannya dengan riang ringan melayang ke wajah ku dengan kata kata yang kotor keluar dari mulut baunya,aku merasa pening seketika, samar samar dari kejauahan aku melihat seorang Pria berjubah serba hitam, dengan pisau sabit besar dan panjang ditangannya, samar samar dia terlihat memiliki sayap seperti burung gagak, dan aku perlahan tersadar aku berada ditengah orang ramai,kepala aku terasa sakit, aku malu semua seperti melihat ku seperti makluk yang hina yang tidak layak untuk hidup, harga diri ku hilang seketikat,emosi mendidih di titik paling hangat,aku mengegam sebongkah batu yang cukup besar di tangan,dengan jelas aku melihat polisi yang memukul ku, dengan sigap aku memukulkan batu yang berada di kepalan ku  tepat di kepalanya,dan aku langsung lari namun sekita sebuah truk besar menyambar tubuh yang malang ini, aku melayang layang di udara,terbang bebas,dan Hp ku bergetar nada dering ku yang aku pakai sayup sayup terdengar Lagu Kesepian dari Efek Rumah Kaca
                “Ku tak melihat kau membawa terang yang kau janjikan. Kau bawa badai berserak dihalaman,hingga kekeringan, ohh dimana terang yang kau janjikan,aku kesepian, dimana tenang yang kau janjikan, aku kesepian, sepiii. Ku tak melihat kau membawa tenang yang kau janjikan,kau bawa debu bertebar di beranda, berair mata.”
Kepala ku terhatuk kejalan, aku merasakan ketenangan, kepala mulai dingin, darah meresapi sekujur tubuh ku, teriakan orang membuat aku jijik,aku ingin berteriak “DIAM KALIAN SEMUA jangan ganggu ketenanganku” tapi aku tidak bisa aku tidak memiliki tenaga untuk melakukannya, energi ku telah terbuang semua, perlahan lahan pria berjubah hitam itu mendekati ku secepat kilat, sabit panjang nya diarahkan kepada ku, dia mengoyak ngoyak sekujur perut ku,mengambil hati ku, aku melihat hati itu menangis, air mata penuh darah bercucuran dari hati ku ditangan pria berjubah hitam tersebut, dia yang akan menyabut nyawa ku sang Malaikat, dia tertawa bahagia senang seperti seorang kolektor yang sukses menarik motor dari tangan konsumen yang telah lama tidak membaya kredit motornya. Perlahan lahan malaikat itu memcabik cabik kepala ku,mengeluarkan semua isi otak ku, aku melihat kenangan kenangan bahagia ku dimasa kecil yang indah, tanpa ada sedikit pun wajah murung, kenangan dimana disaat keluarga aku masih sederhana dan jaya, ketika aku diantar oleh bapak untuk pertama kali ke Sekolah Dasar naik Sepeda Ontel kesayangannya, kenangan dimana aku membuat bahagia semua anggota keluarga saat aku menjadi juara Umum saat kelas 5 dan 6 SD, kenangan disaat pertama aku masuk SMP dimana aku mulai merasakan cinta monyet pada Angi Dewiningrum seorang gadis Minang-Sunda yang cantik jelita yang aku tidak pernah tau siapa dia sebenarnya,karena kelas 2SMP dia telah pidah ke Jakarta dan aku tidak peduli lagi seterusnya, kenangan akan kejahilan ku di kelas 2SMP terhadap Lala Permatasari wanita paling cantik di kelas yang memiliki wajah hampir mirip artis Julie Estelle dimana aku dengan polos nya menempelkan permen karet bekas mulut ku kerambut dia yang mebuat dia menangis tak karuan,kenangan akan mama tercinta yang mana dengan diam diam air mata nya mengalir ketika aku harus berpisah dengan dia dan pergi ken negeri orang, kenangan akan Mama ketika aku pulang lebaran tahun 2010 tanpa memberi kabar pada dia, dan ketika aku sampai dirumah aku masuk kekamar ku begitu saja, dan dia masih memasak di dapur tiba tiba terkejut mendengar pintu dibuka dan melihat anak nya yang telah mulai dewasa dan sudah mulai tidak seceria waktu kecil lagi, dan kenangan ketika aku pulang lebaran tahun 2013 dimana aku telah mulai melihat Mama yang telah mulai tua dengan beberapa uban yang tumbuh dan sakit diabetes nya yang mulai membuat kegiatan dia sebagai Ibu rumah tangga untuk keluarga ku terganggu. Dan juga kenangan akan Julia dari saat pertama aku melihatnya dan sampai semua ini berakhir................................................................................................................................................................ perlahan lahan semuanya gelap aku buta tidak bernyawa sang malaikat telah sukses merebut kehidupan ku menutup kisah ku sebelum tahun baru.

#PS :- di ending ini aku ingin di putari lagu dari Payung Teduh – Resah karya Is.
Aku ingin berjalan bersama mu,dalam hujan dan malan gelap,tapi aku tak bisa melihat mata mu,aku ingin berdua dengan mu,diantara daun gugur,aku ingin berdua dengan mu, tapi aku hanya melihat keresahan mu,aku menunggu dengan sabar diatas ini,melayang layang,tergiyang angin menantikan tubuh itu,aku ingin berdua dengan mu diantara daun daun gugur!!!!!!!!!!!!             #PS:- Untuk wanita yang pernah ada dipelukan


THE - END

Background song.
·       Efek Rumah Kaca - Melankolia
·       Efek Rumah Kaca - Lagu Kesepian
·       Payung Teduh - Resah
·       Payung Teduh - Untuk Wanita Yang Sedang di Pelukan
·       Fluorescent Adolescent - Juli Jelita
·       The Adams - Waiting
·       Naif - Buta Hati
·       The Beatles - Here Come The Sun
·       The Sigit - Damned Woman
·       Rumah Sakit - Pop Kinetik